Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 09:14:58【Sehat】621 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(856)
Artikel Terkait
- Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave
- Anggota DPR dukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis
- Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?
- Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan
- Rangkaian alergi bisa berkembang dipicu faktor eksternal
- Rangkaian alergi bisa berkembang dipicu faktor eksternal
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS

Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto

Perkuat kualitas MBG, Pemkab latih petugas penjamah makanan

Begini cara memisahkan tulang ceker ayam agar mudah diolah

BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG

TNI AL benarkan satu pecatan prajurit terlibat penyekapan di Tangsel

Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG